Duh, Sponsored Accounts Lagi?
by Hasna A. Adiwinarso
Hi semua, selamat datang di bahasan kali ini!
Sekarang saya akan membahas mengenai
konvergensi dan pengaruhnya terhadap media di jaman sekarang. Untuk sebagian
orang konvergensi bukanlah kata yang mudah didengar dalam percakapan sehari-hari,
jadi sekarang kita perdalami yuk apa sih konvergensi ini dan bagaimana
pengaruhnya?
Pertama-tama kita akan pahami pengertian konvergensi menurut seorang ahli. Konvergensi menurut Henry Jenkins (2006) merepresentasikan pergantian paradigma – perpindahan dari konten spesifik dari suatu media tertentu menuju konten yang ‘mengalir’ dalam berbagai saluran multimedia, menuju kepada sistem komunikasi yang saling bergantungan, menuju berbagai cara untuk mengakses konten media dan menuju hubungan yang lebih kompleks antara perusahaan media dan budaya partisipatif. Nah, sekarang pengertian simpelnya jadi konvergensi adalah penggabungan beberapa hal dalam konteks ini adalah media.
Contohnya sebelumnya kita untuk menghubungi
orang harus menggunakan telepon umum atau ke wartel (warung telepon), kalau
ingin membayar tagihan atau transfer ke orang lain harus pergi ke bank, kalau
ingin belanja kita harus pergi ke supermarket dan mall, kalau ingin naik ojek
harus jalan ke pangkalan ojeknya terlebih dahulu. Tapi sekarang dengan adanya
konvergensi ini, semuanya jadi serba lebih mudah. Contoh paling nyatanya adalah
smartphone yang selalu ada di genggaman kita sehari-hari. Dengan smartphone
kita dapat menelepon secara gratis melalui LINE call atau Whatsapp call, kalau
ingin membayar tagihan atau mentransfer uang ke orang lain kita dapat
menggunakan aplikasi mobile banking, kalau ingin belanja kita dapat melihat
online store sehingga kita dapat melakukan online shopping, kalau ingin memesan
ojek kita dapat menggunakan aplikasi kendaraan online yang sekarang banyak
digunakan orang seperti GO-JEK, Grab, dan Uber.
Nah sekarang untuk membahas akibat dari konvergensi
ini terhadap media, saya akan lebih fokus terhadap online shopping yang dapat
kita lakukan di online store. Banyak sekali bentuk online store di jaman
sekarang ini dimulai dari e-commerce hingga usaha individu di Instagram. Karena
banyak munculnya online store ini, maka akan berpengaruh terhadap penggunaan
media sosial. Saya akan membahas dari sisi online store sebagai usaha individu
di platform media sosial seperti Instagram. Di media sosial tersebut, dengan adanya online store maka perusahaan dari media
sosial tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk meraup keuntungan
lebih banyak. Biasanya di timeline kita baik di Instagram terdapat sponsored accounts yang menjual barang-barangnya. Hal itu
terjadi karena akun-akun online store membayar kepada perusahaan sosial media
tersebut untuk muncul di timeline pengguna media sosial tersebut.
Dampak positif dari adanya sponsored accounts ini adalah kita dapat mengetahui adanya toko-toko yang mungkin saja kita suka namun apabila kita merasa terganggu dengan banyaknya sponsored accounts ini atau menganggapnya sebagai spam, maka dapat disebut sebagai dampak negatif. Belum lagi banyaknya sponsored accounts ini bisa menimbulkan gaya hidup yang lebih konsumtif. Dari sinilah kita sebagai pengguna harus pintar-pintar dalam menggunakan media sosial. Apalagi sebagai generasi muda yang lebih dekat dengan teknologi, kemampuan literasi media kita seharusnya lebih tunggi untuk tidak mudah tergoda oleh sponsored accounts tersebut.
Referensi:
Hines, K. (2015). Diambil dari http://www.socialmediaexaminer.com/how-to-advertise-on-instagram-a-complete-instagram-ads-guide/
Jenkins, H. (2006). Diambil dari http://henryjenkins.org/2006/06/welcome_to_convergence_culture.html
Popali, S. (2016). Diambil dari https://www.ronsela.com/impact-of-social-media-marketing/
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete